OKA Art News

News Detail

A(rt)∙GRI(eve)∙CULTURE

A(rt)∙GRI(eve)∙CULTURE
Kegelisahan dan Permasalahan Pertanian

essay Yosep Arizal

Saya tahu dan melihat karya-karya Gede Oka Astawa untuk pertama kalinya kira-kira di tahun 2011, di pameran tunggalnya yang berjudul Menjawab Kegelisahan. Di kala itu saya masih berstatus sebagai mahasiswa baru ISI Yogyakarta, dan saya cukup dibuat penasaran sebelumnya tentang even Oka Art Project tersebut karena hampir di setiap lampu merah ada poster-poster projek Oka itu. Hingga pada akhirnya saya membuktikan secara langsung rasa penasaran saya di tanggal 12 Desember 2011 bertempat di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Projek Menjawab Kegelisahan Oka bisa diartikan sebagai proses bagaimana dia mulai menjawab segudang “kegelisahan” yang ia dapati. Projek itu sulit dikatakan sebagai usaha Oka menjawab tuntas “kegelisahan” yang ia hadapi pada waktu itu, karena toh buktinya masih ada ‘kegelisahan’ lain yang saat ini berusaha Oka perbincangkan secara cukup konsisten. Kegelisahan yang berkaitan dengan permasalahan pertanian yang ia kemas dalam projek baru bertajuk A(RT)GriCulture.

    

Karya I Gede Oka Astawa. dok Studio Kalahan.

Benturan seorang Oka Astawa dengan isu-isu pertanian dan masalah seputar pertanian mungkin baru muncul ketika dia harus pulang ke Bali, tepatnya di tahun 2014. Hal ini bisa dilihat dari projek kolaboratifnya bersama Wayan Sudarna Putra di Kem(Bali) Hijau yang dilakukan tepat di hari Tumpek Wariga. Jika Projek Menjawab Kegelisahan-nya merupakan kegelisahan seorang Oka dengan identitasnya sebagai pendatang baru dalam dunia kesenirupaan dan identifikasi diri dalam memahami segudang pertanyaan tentang seni dan kesenian. Nah pertemuan Oka dengan isu-isu pertanian, di Bali, ini bisa dimaknai sebagai kegelisahan baru yang ia temui sebagai seorang seniman yang selalu haus akan wacana dalam berproses kreatif juga sebagai pribadi dan bagian dari masyarakat Bali yang memikul tanggung jawab dalam memelihara tatanan sosial-kultural dan alam.
A(rt)GRI(eve)CULTURE, pamerannya kali ini, merupakan rangkaian dari projek-projek Oka sebelumnya tentang “kegelisahan”-nya berkaitan dengan pertanian. Diawali dengan Kem(Bali) Hijau, dan dilanjutkan dengan projek-projeknya yang lain hingga ke projek A(rt)GRI(eve)CULTURE ini. Pameran ini pun sebelumnya telah dipamerkan di Bali dan dikuratori oleh Made Susanta Dwitanaya. Bagi saya bayang-bayang projek Menjawab Kegelisahan Oka masih terlihat jelas hingga pada karya-karyanya saat ini, hanya saja nafasnya sangat berbeda. Mungkin karena dari projek Menjawab Kegelisahan tersebut saya mendapat first impression tentang proses kreatif seorang Oka yang sulit untuk saya lupakan dan mungkin juga karena dari projek itu Oka mendapat dasar-dasar dalam berkesenian (mengidentifikasi diri dalam ranah seni, dan pemahaman akan seni dan kesenian) sehingga roh dari projek itu tercermin pada projek-projek Oka setelahnya.